TANAMAN JANDA BOLONG BIKIN KANTONG BOLONG

Nama: Winda Islamiati Herman 

NIM: A310170211

Janda bolong merupakan tanaman yang sedang tren pada saat ini. Tanaman ini memiliki banyak jenis, beberapa yang popular yaitu monster obliqua dan monster adansonii. Tanaman ini biasa dikoleksi untuk menghias rumah. Dikutip dari artikel milik Tantri Setyorini pada merdeka.com, berikut adalah manfaat dari tanaman janda bolong: (1) memperbaiki kualitas udara, manfaat tumbuhan janda bolong yang pertama yaitu dapat memperbaiki kualitas udara. Jika diletakkan di dalam rumah, tanaman hias ini dapat menyerap berbagai zat beracun dari udara. Misalnya benzena, formaldehida, trichloroethylene, xylene, dan amonia. Bisa disimpulkan, janda bolong dapat membersihkan dan memperbaiki kualitas udara di sekitarnya; (2) menyegarkan mata lelah, duduk di dekat tumbuhan janda bolong sambil menikmati keindahan daunnya dapat membantu menyegarkan mata yang lelah. Memandang tumbuhan hijau setelah bekerja di depan layar komputer selama berjam-jam bisa menyegarkan mata kembali. Selain menyegarkan mata, tanaman janda bolong ini juga dapat menyerap kandungan bahan kimia yang sering menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, gangguan saluran pernapasan, dan reaksi alergi; (3) mudah dirawat, sebenarnya janda bolong berharga mahal bukan karena sulit dicari atau membutuhkan perawatan rumit. Tanaman ini cukup mudah dipelihara. Tidak membutuhkan banyak sinar matahari, relatif tahan serangan hama, dan tidak mudah layu; (4) memberikan kesan elegan, salah satu kelebihan utama janda bolong adalah daunnya yang berbentuk unik. Meletakkan tanaman ini di sudut rumah bisa memberikan sentuhan elegan pada rumah; (5) bernilai investasi, mengingat harganya yang sedang tinggi dan banyak dicari, memiliki tanaman janda bolong bisa menjadi bentuk investasi.

Walaupun begitu, jangan mudah tergiur untuk membeli tanaman ini dengan harga terlalu tinggi. Pasalnya jika janda bolong sudah banyak dibudidayakan, harganya bisa menurun drastis. Dilansir dari laman tribunnews.com harga kisaran dari tanaman janda bolong mencapai jutaan rupiah. Faktor yang membedakan harga dari tanaman satu ke tanaman yang lain yaitu perawatan yang berbeda               




Dilansir GridHITS.id dari kompas.co, tanaman janda bolong atau Monstera adansonii tengah menjadi incaran masyarakat, terutama orang-orang yang hobi tanaman hias. Saking ramainya, tanaman ini dapat dihargai mencapai Rp 95 juta hingga Rp 100 juta. Harga itu tidaklah bohong, berdasarkan penelusuran GridHITS.id di sebuah marketplace online besar tokopedia, ada banyak tanaman janda bolong dijual.  Harganya pun bervariasi, rata-rata seharga puluhan sampai ratusan ribu.

Yang menarik di antara beberapa tanaman yang dijual, ada tanaman yang dijual dengan harga super mahal, yaitu jenis janda bolong yang katanya langka. Warnanya berbeda dengan janda bolong kebanyakan yang warnanya cenderung hijau, maka jenis janda bolong ini miliki dua warna, hitam putih, yang lebih mengagumkan, warna hitam dan putih itu bersisian dengan sangat rapih di bagian kiri dan kanan sehingga menambah pesonanya. Ternyata tanaman janda bolong bukanlah tanaman dari Indonesia. Peneliti Muda Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Ina Erlinawati mengatakan, tanaman janda bolong bukanlah asli dari Indonesia."Sebenarnya tanaman ini bukan asli Indonesia, tapi dari Amerika. Tetapi, memang mempunyai daya tarik tersendiri karena bentuk daunnya yang unik, ada lubang-lubang di tengah daunnya dan perawatannya juga relatif mudah," ujar Ina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2020). Ia menjelaskan, tanaman dari famili Araceae ini awalnya tersebar luas di sebagian besar Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Menurut pemberitaan Kompas.com (26/9/2020), tanaman Monstera adansonii juga disebut The Swiss Cheese. Julukan ini diberikan, karena bentuk daun Monstera adansonii berlubang menyerupai keju Swiss.

Janda bolong diketahui mudah tumbuh dan hidup merambat seperti di tiang atau teralis. Ini juga termasuk tanaman tropis di mana ia bisa tumbuh mencapai 60 kaki atau sekitar 18,2 meter. Meski harganya sedang naik, alias mahal, perawatan yang dibutuhkan untuk tanaman hias yang tengah naik daun ini terbilang cukup mudah. Namun untuk menjaganya agar tetap segar, tumbuh subur dan tidak cepat layu, ada beberapa perhatian khusus yang harus diperhatikan untuk merawat tanaman janda bolong. Berikut 8 cara merawat tanaman hias janda bolong, dilansir dari brilio.net rangkum dari clorofila.shop dan sumber lainnya pada Jumat (9/10). (1) perhatikan kondisi tanah, tanah merupakan media tanam dari janda bolong. Tanah merupakan hal penting yang digunakan tanaman untuk tumbuh. Sebab dari tanah, akhirnya tanaman janda bolong dapat memenuhi kebutuhan air dan mineralnya. Apabila tanah yang digunakan tidak dalam keadaan yang baik, maka sudah dapat dipastikan jika tanaman hias janda bolong tidak akan tumbuh dengan baik. Untuk menjaga kelembapan dari akar tanamannya, campurlah tanah dengan lumut gambut dan perlit atau vermikulit dengan takaran setengah lumut gambut, setengah perlit. Campuran media tanam ini membantu mempertahankan kelembapan tanah tanpa membuat akar membusuk; (2) beri asupan nutrisi, jika kamu baru saja menanam bibit janda bolong, mulailah memberi asupan nutrisi dengan pemupukan setelah 6 bulan ditanam dengan pupuk kompos. Hal ini dikarenakan campuran media pot masih memiliki cukup nutrisi. Namun apabila kamu lebih suka menggunakan pupuk cair, maka kamu bisa memberikan pupuk sebulan sekali; (3) perhatikan kebutuhan airnya, perlu diperhatikan untuk tidak membiarkan tanaman ini berada dalam campuran pot yang basah, karena ini akan menyebabkan akarnya busuk lalu mati. Tanaman janda bolong sangat menyukai air hujan. Air hujan dapat membuatnya memiliki lebih banyak daun baru. Meski begitu kamu juga menggunakan air bersih lainnya, Proses penyiraman ada baiknya dilakukan dua kali sehari. Tepatnya pada pagi hari dan sore hari. Untuk penyiraman tanaman hias janda bolong sangat tidak disarankan pada siang hari. Sebab akan mengganggu proses fotosintesis yang sedang dilakukan oleh tanaman janda bolong; (4) perhatikan asupan cahaya matahari, seperti tanaman hijau pada umumnya, janda bolong juga membutuhkan cahaya sinar matahari. Namun, jangan letakkan janda bolong dibawah sinar matahari langsung. Agar tanaman hias janda bolong tetap mendapatkan asupan cahaya matahari yang cukup, maka kamu bisa meletakkannya dalam pot di dekat jendela yang terkena sinar matahari. Atau jika kamu meletakkan tanaman ini di luar rumah seperti di taman, maka kamu bisa memberikan atap jaring-jaring di atas taman; (5) jaga kondisi suhu sekitar halaman, Selanjutnya hal yang diperhatikan dalam merawat tanaman janda bolong adalah suhu di sekitarnya. Dengan suhu yang baik, maka tanaman janda bolong akan tumbuh dengan optimal. Saat siang hari, tanaman janda bolong hanya mampu bertahan pada suhu 23 derajat celsius sampai 30 derajat celsius. Sedangkan pada malam hari, tanaman hias janda bolong ada baiknya berada di suhu ruangan 15 derajat celsius; (6) cegah dari gulma, sama seperti tanaman hias lainnya, pastikan dalam pot tidak ditumbuhi gulma. Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki karena dapat merebut nutrisi dari tanaman janda bolong. Tumbuhnya gulma dikhawatirkan dapat menyerap air serta nutrisi yang seharusnya diserap oleh tanaman janda bolong. Jika ada gulma yang tumbuh, maka segeralah mencabut gulma sampai ke akarnya supaya tak lagi tumbuh dan menggangu nutrisi tanaman janda bolong sebagai tanaman utama dalam potmu.; (7) repotting, kegiatan ini merupakan kegiatan mengganti pot pada tanaman janda bolong yang dirasa sudah sempit karena janda bolong yang ditanam sudah semakin besar. Repotting dapat dilakukan setahun sekali untuk memberinya lebih banyak ruang untuk tumbuh. Dan gunakan selalu pot yang dilengkapi dengan lubang drainase; (8) perhatikan perambatannya, janda bolong merupakan tanaman hias yang merambat. Untuk itu, perhatikanlah perambatannya. Beri tiang yang ditancapkan pada tengah pot supaya janda bolong agar dapat merambat dengan baik, mengikuti arah datangnya cahaya matahari.

Comments