B_A310170211_Winda Islamiati Herman_Profesi Jurnalistik
Nama: Winda
Islamiati Herman
|
Mata
Kuliah: Jurnalistik
|
NIM: A310170211
|
Pengampu:
Syifaul Arifin
|
Hari/Tanggal:
Rabu, 15 Juli
2020
|
Sesi:
3
|
PEMBELAJARAN VIA
DARING
Pada era globalisasi seperti ini,
masyarakat menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaannya. Dengan adanya
teknologi yang canggih, pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Sebelum Masa
Perkuliahan Daring
Sebelum adanya
virus yang mewabah ini, masyarakat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Sebagai mahasiswa, saya sehari-hari pergi ke kampus untuk mengikuti perkuliahan
secara tatap muka. Saya sangat senang menjalani aktivitas saya sebagai
mahasiswa yang sudah hampir memasuki tingkat akhir. Tetapi hal lain membuat
saya untuk berhenti sejenak melakukan aktivitas yng biasa saya lakukan. Terhitung sejak akhir bulan Maret, pemerintah melarang
masyarakat untuk melakukan aktivitas yang membuat adanya kerumunan masa. Oleh karena
itu pihak kampus melaksanakan pembelajaran secara daring yang dapat dilakukan
dirumah masing-masing individu.
Pelaksanaan
Perkuliahan Daring
Terhitung sejak akhir bulan Maret,
pemerintah menerapkan pembelajaran dan perkuliahan secara daring. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir bertambahnya angka positif covid-19 yang sedang
melanda seluruh dunia. Pembelajaran via daring dilakukan dengan menggunakan
beberapa platform seperti zoom, google meet,
dan juga whatsapp.
Kami menggunakan platform tersebut
untuk berdiskusi dengan dosen, melakukan presentasi, dan kegiatan-kegiatan lain
yang biasa kami lakukan secara tatap muka hanya sekarang kami terbatas oleh
jarak dan layar ponsel saja. Pada saat perkuliahan daring hal yang biasa
dilakukan oleh dosen adalah menyampaikan tujuan pembelajaran, memantau kegiatan
mahasiswa, menyampaikan materi, memfasilitasi diskursus maksudnya ialah
bagian pengajaran berikutnya adalah proses diskursus alias tanya jawab. Untuk
mengilustrasikan bagian ini, saya akan melanjutkan cerita penyampaian konten
pembelajaran tadi. Setelah saya menyalin dan menempel jawaban dua mahasiswa ke
grup WhatsApp, kemudian saya meminta dua mahasiswa yang bersangkutan untuk
mengelaborasi jawabannya tersebut. Hal ini dimaksudkan agar kedua mahasiswa
tersebut dapat berlatih bernalar untuk meyakinkan teman-temannya terhadap
jawabannya. Setelah itu, secara spesifik saya menunjuk beberapa mahasiswa untuk
menanggapi elaborasi dua temannya tadi, kemudian membuat
rangkuman dan memberikan tindak lanjut atau evaluasi. Pada awal penerapan pembelajaran secara daring kami merasa
canggung dan selain terasa berbeda dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan
sebelumnya, kami dituntut untuk tidak gaptek dalam menggunakan alat-alat yang
mendukung.
Pada saat pelaksanan perkuliahan
secara daring ini banyak sekali hambatan yang terjadi salah satunya adalah
sinyal yang tidak stabil. Hal ini sangat menyulitkan kami untuk mengikuti
kuliah online. Selain itu, saya ingat betul ketika dosen kami memberikan tugas
pengganti secara mendadak dan lain-lain. Kejadian ini membuat kami menjadi
lebih sering berdiskusi dan aktif menggunakan grup obrolan. Bukan hanya itu,
ada pula dosen yang semenjak diterapkannya pembelajaran secara daring ini
menghilang tanpa kabar. Kami sebagai mahasiswa pun bingung, tetapi kami menjadi
lebih aktif mencari jurnal dan membaca buku. Ini merupan pengalaman yang sangat
tidak terlupakan bagi kami karena kami harus mengikuti perkuliahan daring ini
sampai waktu yang tidak bisa ditentukan nanti.
Selain itu, menurut pengalaman saya
sebagai mahasiswa yang harus mengikuti perkuliahan secara daring, hal ini
sangat sulit bagi saya. Saya harus belajar mandiri memahami materi yang
diberikan oleh dosen pembimbing. Tak jarang ada dosen yang hanya memberikan
tugas tanpa menjelaskan tentang materi tersebut. Saya dan rekan-rekan menjadi
lebih aktif menggunakan grup obrolan untuk berbincang mengenai tugas. Ditambah
lagi terkadang terjadi misscomunication antara
dosen dan mahasiswa. Kami yang
belum terbiasa menggunakan pembelajaran secara daring pun merasa bahwa ini
sangat asing.
Gambar diatas
merupakan potret pelaksaan perkuliahan daring yang saya ambil menggunakan
kamera ponsel saya. Gambar ini diambil pada saat saya mengikuti perkuliahan
daring mata kuliah Stilistika.
Suka dan Duka
Pelaksanaan Perkuliahan Daring
Banyak sekali suka dan duka yang
didapatkan dalam mengikuti pembelajaran secara daring ini. Sukanya siswa
menjadi lebih santai, lebih punya waktu banyak dirumah dengan keluarga, bahkan
siswa merasa dirinya lebih rileks dan senang, dan juga durasi perkuliahan yang
dilaksanakan menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Selain itu dukanya adalah
siswa sulit memahami apa yang disampaikan oleh guru, kegiatan sosial dengan
teman-teman pun menjadi berkurang. Hal lain yang sangat sering dikeluhkan oleh
para pelajar dan mahasiswa adalah boros nya kuota internet yang terpakai untuk
mengikuti pembelajaran via daring dan juga mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru dan dosen. Akan tetapi, sehubungan dengan banyaknya yang
mengeluhkan hal ini pihak kampus memberikan keringan berupa cashback pembayaran kuliah. Dengan adanya
ini, saya sebagai mahasiswa menjadi sangat terbantu.
Selain itu saya sangat merindukan
kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan dikampus yaitu rapat dan berinteraksi
dengan teman-teman. Bahkan tak jarang kami bertukar pendapat. Tidak disangka, melaksanakan
perkuliahan secara tatap muka menjadi hal yang saya rindukan pada saat ini.
Saya berharap semoga kami dapat
melaksanakan perkuliahan secara tatap muka seperti sedia kali lagi seceepatnya.
Tetapi, hubungan dengan belum
adanya pengumuman kapan pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka, kami
akan terus melakukan pembelajaran via daring dirumah. Harapan untuk kedepannya
semoga pembelajaran via daring dapat terlaksana dengan baik dan guru memberikan
sesi tanya jawab di akhir pembelajaran. Guru juga harus menekankan bagian mana
saja yang dirasa kurang dipahami. Selain itu guru bisa menggunggah video
pembelajaran di laman seperti youtube agar siswa dapat mengulang materi yang
disampaikan oleh guru.
Comments
Post a Comment